Cara Berbakti Kepada Orang Tua Yang Telah Tiada ( Meninggal Dunia )

Daftar Isi [Tampil]

 Assalaamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Sobat pengharap ridho dan ampunan Allah, apa kabar kalian?

Admin berharap kita semua selalu dalam kondisi ta’at kepada Allah.

Sobat sekalian, bersyukurlah bagi kalian yang kedua orang tuanya masih hidup, maksimalkanlah berbakti kepada mereka, karena pahalanya sangat besar.

Bagi kalian yang orang tuanya telah tiada, bagaimana cara berbakti kepadanya?

Mari tela’ah tulisan di bawah ini sob, insyaAllah banyak manfaatnya.

Cara Berbakti Kepada Orang Tua Yang Telah Meninggal Dunia

Jika kita ingin berbakti dan kepada kedua orang tua kita yang telah meninggal, kita bisa melakukan beberapa hal berikut ini :

1. Do’a yang tulus

 Allah Ta’ala berfirman :

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ . رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ (سورة إبراهيم: 40-41)

“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan keturunanku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, kabulkanlah do`aku. Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan orang-orang mu’min pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)“. [Ibrahim/14: 40-41].

Dan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, berkata : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ ) رواه مسلم، رقم 1631)

“Jika seorang manusia telah meninggal dunia, terputuslah semua amalnya kecuali 3 perkara : (1) shadaqah jariyah, (2). ilmu yang bermanfaat (3). anak shaleh yang mendoakan kedua orang tuanya”. [HR. Muslim: 1631].

Dan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, berkata : “Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda :

إِنَّ الله تَبَارَكَ وتَعالى لَيَرْفَعُ لِلرَّجُلِ الدَّرَجَةَ ، فَيَقُولُ : أَنَّى لِي هَذِهِ ؟ فَيَقُولُ : بِدُعَاءِ وَلَدِكَ لك (رواه الطبراني، ص: 375 وعزاه الهيثمي في مجمع الزوائد، 10/234 للبزار، ورواه البيهقي في السنن الكبرى، 7/78)

“Sungguh Allah Tabaraka wa Ta’ala akan mengangkat derajat seorang hamba. Maka hamba tersebut bertanya : “Dari mana saya mendapatkan semua ini?” Maka Allah Ta’ala berfirman : “Dari doa anakmu”. [HR. Thabrani, dalam bab doa : 375, disebutkan juga oleh Al Haitsami dalam Majma’ Zawaid (10/234) karya Al Bazzar, dan Baihaqi di dalam As Sunan Al Kubro (7/78)].

Imam Adz Dzahabi telah berkata di dalam Al-Muhadzab (5/2650), bahwa sanadnya kuat, Al Haitsami berkata : “Para perawinya adalah para perawi hadits yang shahih kecuali ‘Ashim bin Bahdalah beliau termasuk baik ucapannya).

2. Sedekah atas nama mereka

3. Haji dan umrah atas nama mereka

4. Lunasi hutang mereka

Sebagaimana ini telah dilakukan oleh Jabir terhadap hutang ayahnya “Abdullah bin Haram” radhiyallahu ‘anhuma setelah diperintah oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kisah ini diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari : 2781.

Akan tetapi puasa wajib di bulan Ramadhan yang telah beliau tinggalkan dan pembayaran zakat, maka hal ini termasuk yang tidak mungkin digantikan oleh anaknya.

Jika seorang hamba bersengaja teledor pada dua kewajiban tersebut, maka dia harus menanggung dosanya, tidak bisa seseorang menanggung orang lain, seperti halnya juga shalat maka tidak bisa shalat seseorang menggantikan shalat orang lain.

Allah ‘azza wa jalla telah menginformasikan kepada kita bahwa seorang hamba akan diberi balasan dari perbuatannya. 

Jika itu baik, maka akan mendapatkan balasan kebaikan, dan jika itu buruk maka akan mendapatkan balasan keburukan. Allah Ta’ala berfirman :

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ . وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (سورة الزلزلة: 7-8)

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula”. [Al Zalzalah/99: 7-8].

Kecuali apabila Allah mengampuni keburukan dengan rahmat dan karunia dan rahmat-Nya.

Adapun zakat itu mirip dengan hutang, zakat ini menjadi hak para mustahik zakat, maka anda wajib mengira-ngira seberapa banyak zakat beliau yang belum dibayarkan selama masa hidupnya, lalu anda lah yang membayarkannya, semoga hal itu akan menjadi sebab yang meringankan di alam kubur, amiin.

Semoga Allah memberikan balasan yang baik kepada kita semua yang telah mencintai kedua orang tua kita dan upaya untuk berbakti kepada mereka dan berharap agar Allah mengampuni mereka, amiin.


Posting Komentar

0 Komentar