Apa Yang Seharusnya Muslim Lakukan Ketika Terkena Musibah Gempa?

Daftar Isi [Tampil]
Apa Yang Seharusnya Muslim Lakukan Ketika Terkena Musibah Gempa?

Assalaamualaikum warahmatullaah wabarakaatuh.

Absolvieren.com - Sahabat Solver sekalian, telah kita ketahui bersama bencana gempa yang saat ini bertubi-tubi menimpa sebagaian daerah di Indonesia, ini membuat kita semua merasa teriris, dengan banyaknya korban yang berjatuhan di sana-sini.

Cianjur, Garut, Sukabumi, Bali dan tanah longsor di Bogor, bertubi-tubi seolah saling sahut menyahut. Rumah-rumah warga hancur berkeping-keping rata dengan tanah, lahan-lahan warga tak berbentuk lagi, tempat ibadah pun tak lepas dari sasaran amukan gempa.

Dengan musibah seperti ini, lantas apa yang seharusnya kita sebagai muslim yang mu’min lakukan ketika semua itu menimpa kita dan saudara-saudara kita?

Berikut kami mengutip dari berbagai sumber terpercaya insyaAllah :

Perbanyaklah dzikir, do’a, dan istighfar

Imam Syafi’i rahumahulah mengatakan : “Obat paling mujarab untuk mengobati bencana ialah memperbanyak tasbih.” Imam as-Suyuthi rahimahullah berkomentar : “Itu karena dzikir dapat mengangkat bencana dan adzab, sebagaimana Allah berfirman :

فَلَوْلَآ أَنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلْمُسَبِّحِينَ ﴿١٤٣﴾ لَلَبِثَ فِى بَطْنِهِۦٓ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ ﴿١٤٤﴾

“Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit” (QS. ash-Shoffat [37]: 143–144).

Renungkan juga firman Allah berikut :

وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنتَ فِيهِمْ ۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ ﴿٣٣﴾

“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengadzab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengadzab mereka, sedang mereka meminta ampun” (QS. al-Anfal [8]: 33).

Ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa ada 2 hal yang dapat melindungi umat manusia dari adzab Allah.

Pertama, adanya Nabi Muhammad di tengah manusia, tetapi ini hanya bersifat sementara.

Kedua, perbanyak istighfar dan meninggalkan segala dosa, dan ini bersifat seterusnya sekalipun Nabi telah tiada.

Bertaubatlah kepada Allah

Ketahuilah bahwa bencana ini akan menambah iman seorang muslim, memperkuat hubungannya dengan Allah. Ia akan sadar bahwa musibah-musibah ini tidak lain dan tidak bukan adalah akibat dosa-dosa manusia berupa kesyirikan, kebid’ahan, dan kemaksiatan.

Tidaklah terjadi suatu malapetaka melainkan karena dosa manusia, dan malapetaka itu tidak akan dicabut oleh Allah kecuali dengan taubat.

Imam Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah rhimahulah berkata : “Terkadang Allah mengizinkan bumi untuk bernapas sehingga mengakibatkan gempa dan tsunami yang dahsyat, sehingga hal itu menjadikan manusia takut kepada Allah, kesedihan, taubat dan berserah diri kepada-Nya”.

Tegakkanlah Amar Ma’ruf Dan Nahi Munkar

Sebagaimana tadi kita sebutkan bahwa yang termasuk faktor terjadinya gempa adalah dosa umat manusia, maka hendaknya hal tersebut dihilangkan, salah satu caranya dengan menegakkan dakwah, saling menasihati, dan amar ma’ruf nahi munkar sehingga mengecillah kemungkinan terjadi kemungkaran.

Akan tetapi bila kita acuh tak acuh dan mendiamkan kemungkaran, maka tak ayal lagi bencana tersebut akan balik kembali menimpa kita, na’udzubillah min dzaalik.

لُعِنَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنۢ بَنِىٓ إِسْرَ‌ٰٓءِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُۥدَ وَعِيسَى ٱبْنِ مَرْيَمَ ۚ ذَ‌ٰلِكَ بِمَا عَصَوا۟ وَّكَانُوا۟ يَعْتَدُونَ ﴿٧٨﴾ كَانُوا۟ لَا يَتَنَاهَوْنَ عَن مُّنكَرٍۢ فَعَلُوهُ ۚ لَبِئْسَ مَا كَانُوا۟ يَفْعَلُونَ ﴿٧٩﴾

“Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Dawud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu” (QS. al-Ma’idah [5]: 78–79).

Bantulah Para Korban Bencana Alam

Sobat sekalian, apabila kita sekarang dalam kenikmatan dan kesenangan, maka ingatlah saudara-saudara kita yang tertimpa bencana. Saat ini mereka sedang kesusahan dan kesulitan. Maka ulurkanlah tangan kita untuk membantu mereka semampu kita.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ

“Barang siapa yang membantu menghilangkan kesusahan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan menghilangkan kesusahan darinya besok di hari kiamat” (HR. Muslim no. 2699).

Terlebih lagi orang kaya, pengusaha, pemerintah, dan bangsawan, hendaknya mereka mengeluarkan hartanya untuk membantu para korban bencana.

Dulu, ketika terjadi gempa pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, beliau menulis surat kepada para gubernurnya, beliau memeritahkan rakyatnya untuk bersedekah.

Maka hendaknya para relawan kemanusiaan saling membantu sama lain dan saling melengkapi antar sesama sehingga terwujud apa yang menjadi tujuan mereka, jangan sampai terjadi pertengkaran atau perasaan bahwa ia adalah orang yang paling pantas dibandingkan lainnya.

Posting Komentar

0 Komentar